Sejarah
Sejarah Singkat Kantor Imigrasi Kelas I Ternate ;
Kantor Imigrasi Ternate diresmikan pada tanggal 17 Juli 1971 dengan nama “Kantor Resort Direktorat Jenderal Imigrasi Ternate” yang berkedudukan di kota Ternate Kabupaten Maluku Utara, Namun pengawasan dan tanggung jawab masih berada dibawah Kantor Imigrasi Ambon.
Selanjutnyaberdasarkan surat kebutusan Menteri Kehakiman Nomor : J.S.4/5/13/1977 tanggal 03 Juli 1977 Kantor resort Direktorat Jendral Imigrasi menjadi “Kantor daerah Imigrasi Ternate” dengan wilayah kerja masih meliputi Maluku utara.
Kemudian Kantor Daerah Imigrasi Ternate ditetapkan menjadi Kantor Imigrasi Kelas II dengan wilayah kerja meliputi Maluku Utara.
Seiring dengan adanya pemekaran Wilayah Kabupaten Maluku Utara menjadi Provinsi Maluku Utara melalui Undang-undang No.46 Tahun 1999 dan kota Ternate menjadi Ibukota Provinsi, Dengan adanya pemekaran wilayah ini maka melalui surat mentri Kehakiman dan HAM RI. No.05.PR.07.04 Tahun 2004 tanggal 19 Agustus 2004 Kantor Imigrasi Kelas II Ternate ditingkatkan menjadi “Kantor Imigrasi Kelas I Ternate” dengan wilayah kerja meliputi Provinsi Maluku Utara yang terdiri dari 2(dua) kota dan 6(enam) kabupaten yaitu :
Kota Ternate Ibu kota Ternate.
Kota Tidore Ibu kota Soasio.
Kabupaten Halmahera Barat Ibu kota Jailolo.
Kabupaten Halmahera Selatan Ibu kota Labuha Bacan.
Kabupaten Kepulauan Sula Ibu kota Sanana.
Kabupaten Halmahera Utara Ibu kota Tobelo.
Kabupaten Halmahera Timur Ibu kota Maba.
Kabupaten Halamahera Tengah Ibu kota Weda.
Provinsi Maluku Utara merupakan provinsi kepulauan yang terdiri dari 805 (delapan ratus lima) pulau besar, sedang dan kecil dengan kondisi 82 (delapan puluh dua) pulau yang berpenghuni dan 723 (tujuh ratus dua puluh tiga) pulau yang tidak berpenghuni. Pulau yang tergolong relative besar ialah Pulau Halmahera (18.000 Km²), Pulau-pulau yang relative sedang besar ialah pulau Obi (3.900 Km²), Pulau Taliabu (3.295 Km²), Pulau Bacan (2.878 Km²), Pulau Morotai (2.315 Km²) dan pulau yang relative kecil antara lain pulau Ternate, Tidore, Makian, Kayoa, Gebe dan lain-lain.
Secara Geografis wilayah Provinsi Maluku Utara berada pada posisi koordinat 3® lintang utara sampai 3® lintang selatan dan 124® sampai 129® Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Timur Berbatasan dengan Laut Halmahera.
Sebelah Barat Berbatasan dengan Laut Maluku.
Sebelah Utar Berbatasan dengan Laut Pasifik.
Sebelah Selatan Berbatasan dengan Laut Seram (Maluku).
Bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan dan pengawasan Keimigrasian secara efisien dan efektif di wilayah Provinsi Maluku Utara dan wilayah Kabupaten Halmahera Utara Khususnya yang berbatasan langsung dengan Negara Philipina dan balau maka sesuai keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, No.M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2008 Tanggal 09 Oktober 2008 dibentuklah Kantor Imigrasi Kelas II Tobelo dengan wilayah kerja yaitu Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Timur dan Kabupaten Halmahera Tengah.
Dengan Terbentuknya Kantor Imigrasi Kelas II Tobelo tersebut , maka wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I Ternate yaitu
Kota Ternate,
Kota Tidore,
Kabupaten Kepulauan Sula,
Kabupaten Taliabu
Kabupaten Halmahera Selatan
Kabupaten Halmahera Barat.
Letak Geografis ;
Luas wilayah dan lautan sesuai kabupaten dan kota yang bersumber pada Direktorat Jenderal Pemerintah Dalam Negeri, Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010 yaitu :
Kota Ternate luas daratan 2.612,24 Km², luas lautan 11.623,42 Km².
Kota Tidore Kepulauan luas daratan 9.564,00 Km², luas lautan 4.293,20 Km².
Kabupaten Halmahera Barat Luas daratan 7.612,24 Km², luas lautan 11.623,42 Km².
Kabupaten Halmahera Selatan luas daratan 8.779,32 Km², luas lautan 31.484,40 Km².
Kepulauan Sula luas daratan 9.632,92 Km², luas lautan 14.449,38 Km².
Sarana Transportasi :
Di Kota Ternate terdapat Bandara Sultan Babulah (Domestik) yang dapat melayani penerbangan dari Jakarta dengan Garuda Indonesia Via Manado, Sriwijaya Air via Makassar, penerbangan langsung ke Ternate setiap hari begitu juga ke Jakarta , Surabaya dan Yogyakarta via Makassar, demikian juga terdapat pelabuhan Ahmad Yani yang melayani penumpang antar pulau sekaligus sebagai sarana pengiriman barang-barang kebutuhan masyarakat.
Potensi Sumber daya alam yang ada dan sedang dikembangkan saat ini yaitu Tambang Nikel yang terdapat di Obi (Kab. Halmahera Selatan) dan selain sektor perkembangan potensi sumber daya alam yaitu :
Sumber daya kelautan terutama perikanan, namun masih banyak dimanfaatkan oleh nelayan asing (Philipina) dengan melakukan ilegal fishing.
Potensi keindahan alam khususnya keindahan alam laut dengan terumbu karang yang masih murni dan laut yang masih jernih memungkinkan untuk pengembangan wisata bahari.
Kantor Imigrasi Kelas I Ternate terletak di Jl. SKSD Palapa No.388 Kota Ternate, dibangun diatas tanah bersertifikat hak milik atas nama Kantor Imigrasi Kelas I Ternate, dengan luas tanah 1.960 m2, dengan luas bangunan 1.180 m2, terdiri dari Lantai I 530 m2 sedangkan lantai II luasnya 650 650 m2.
Diatas lahan yang sama juga selain bangunan kantor, juga terdapat bangunan ruang detensi berlantai 2.
KAKANIM DARI MASA KE MASA ;
HADI KISWANTO
KUSMADI, BA
R.MOCHAMMAD AFFANDI
PETRUS SAKLIL, Bc Im
YUSUF ARUB
DRS. FIRMAN PULUNGAN
I GEDE PUTU SOETANTHARA, SH
I S B U D I R I N, SH
POERNOMO PRIATMAN, SH
R.TINGGARTOMANU, SH
RAMLI SIAHAAN, SH
DRS.BASRI DINI
SAHIRNO
ARI BUDIANTO, SH.MH
SUWARDOYO, SH
SYAFRIAL, SH.Msi