full screen background image

Sambut Hari Jadi ke-66, Imigrasi Gelar Diskusi Bahas Persiapan MEA 2016

Jakarta (21/01) – Menyambut hari jadi yang ke-66 26 Januari mendatang, Direktorat Jenderal Imigrasi mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan salah satu agenda membahas persiapan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016.

Acara diadakan Kamis (21/01) di Graha Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM, dibuka oleh Dirjen Imigrasi, Ronny F. Sompie dan dihadiri oleh para pimpinan tinggi madya dan staf khusus di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. 300 Pejabat Imigrasi baik di dalam maupun di luar negeri berpartisipasi dalam diskusi ini sebagai peserta. Setelah diskusi ini, diharapkan dapat dirumuskan arah kebijakan ideal Direktorat Jenderal Imigrasi, mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul dengan kebijakan pemerintah dalam menghadapi MEA serta mencari solusi permasalahan tersebut.

Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly hadir sebagai pembicara kunci dengan tema “Penegakan Hukum dan Pelayanan Keimigrasian yang Berkepastian”. Selain itu, Imigrasi juga mengundang Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi, Sumarna Abdurrahman; serta Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Tenaga Kerja RI, Hery Sudarmanto, sebagai panelis dalam diskusi dengan tema “Kebijakan Pemerintah dalam Menghadapi MEA.

Dalam acara ini, Menteri Hukum dan HAM RI juga akan menandatangani Nota Kesepahaman dengan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, mengenai Layanan Izin Belajar dan Student Visa. Layanan ini meliputi izin belajar yang terintegrasi dengan persetujuan Student Visa dan Izin Tinggal bagi Mahasiswa Asing di Indonesia, serta penerapan aplikasi Izin Belajar dan Student Visa berbasis internet. Student Visa ini merupakan terobosan baru bagi Ditjen Imigrasi, setelah sebelumnya pelajar asing harus menggunakan Visa Tinggal Terbatas untuk dapat belajar di Indonesia.